Selasa, 19 Januari 2021

Aku di usia 20-an

        Deru AC memenuhi seluruh ruangan kerjaku. Alhamdulillah aku sudah punya pekerjaan meskipun ini bukan pekerjaan tetap. Setidaknya bisa mengisi waktu-waktu kosongku dibandingkan aku harus berdiam diri di rumah mendengarkan tetangga yang terus bertanya "Zelyn, kapan lulus? Zelyn, kapan wisuda?". Jelas, menetap di Semarang adalah hal yang lebih menyenangkan meskipun aku rindu sekali dengan keluargaku. Ternyata menjadi dewasa itu tidak enak. Aku harus melewatkan banyak momen-momen bahagia bersama keluarga dikarenakan pekerjaan. Sulit tapi mau bagaimana lagi? Merasa lebih bersyukur lagi karena banyak sekali jobseeker diluar sana. 
        
        Wabah pandemi membuatku semakin belajar untuk memahami diriku sendiri. Banyak sekali waktu luang sekaligus me time-ku di tahun 2020 kemaren. Di waktu-waktu itulah aku memiliki banyak penyesalan. Menyesal karena tidak bisa menjalankan rencanaku di tahun 2020. Menyesal kenapa kemaren nggak ngelakuin hal yang bisa aku lakukan ketika nggak ada pandemi. Tapi mamahku kembali menyadarkanku bahwa kita semua perlu bersyukur untuk jadi bahagia. Aku juga jadi belajar bahwa bahagia itu kita yang tentukan. Taraf kebahagiaan seseorang juga berbeda-beda. Bahagia itu gak melulu perlu dicari. Kalau kata mamah bahagia itu sebenarnya ada di sekitar kita. Cuman kita terlalu sibuk mencari kebahagiaan diluar sana. Terima kasih sekali lagi untuk tahun 2020, membuatku belajar untuk semakin sering bersyukur dan belajar memahami segala hal dari sudut pandang yang berbeda.